Pemerkosaan Lingkungan Jakarta, Kita Jadi Cerminan

Sekitar tahun 1970, Jakarta terlihat indah meski terkadang terjadi banjir namun tidak begitu parah. Tapi kini, Jakarta menjadi kota terparah dengan berbagai bencana melanda. Hal ini dipicu oleh tidak seimbangnya keadaan lingkungan yang semakin modern. Contoh kecil atas kecerobohan perilaku masyarakat di Jakarta adalah seringnya membuang sampah di aliran air dan akhirnya aliran pun terhambat lalu air meluap ke permukaan.

Kecerobohan perilaku tersebut disebabkan karena adanya transisi moral. Tidak ada kedekatan diri dengan Tuhan sehingga tidak menghargai cinta kasih yang Tuhan berikan dengan terus menjaga lingkungan. Oleh karenanya Tuhan marah dengan mengirimkan bencana demi bencana.

Lalu kesalahan demi kesalahan terus dilakukan masyarakat kota Jakarta. Menyepelekan keberlangsungan hajat hidup manusia dalam sebuah keluarga besar. Tidak salah memang memiliki anak banyak, akan tetapi hal tersebut memerlukan tempat pemukiman yang layak dan perekonomian yang kuat sehingga tidak melakukan deforestasi.

Tantangan hidup di perkotaan seperti Jakarta ini harus dimulai dari diri sendiri. Kita sebagai pribadi harus menjadi cerminan baik terhadap kehidupan untuk terciptanya keindahan lingkungan. Karena Indonesia sendiri memiliki banyak kekayaan dari mulai Sumber Daya Alam (SDA) sampai kepada Sumber Daya Manusia (SDM). Akan tetapi sebetulnya Negara Indonesia miskin SDM terbukti atas pengelolaan SDA yang buruk dan akhirnya selalu terjadi banjir dan krisis air.

Pembangunan yang ada di Jakarta ini bisa menjadi bencana bagi kehidupan masyarakatnya. Akan tetapi hal ini bisa dicegah dengan kita sendiri yang memulai untuk menyuarakan “Hijaukan Kembali Jakarta”. Hal ini bisa dilaksanakan dengan bersepeda yang tidak menyebabkan polusi udara. Mulailah memberikan solusi yang nyata demi terciptanya Jakarta yang hijau.

One thought on “Pemerkosaan Lingkungan Jakarta, Kita Jadi Cerminan

Leave a comment